SEMARANG - Seorang mahasiswa diharapkan menjadi _agent of change_ di tengah-tengah masyarakat. Keberadaannya pun tidak hanya berdampak pada lingkungan, namun lebih luas lagi memiliki dampak bagi kemajuan bangsa dan negara.
Di dalam perjalanan studinya, biasanya mahasiswa akan menempuh praktek kerja lapangan atau yang biasa disebut magang. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan tertentu dalam suatu bidang profesi.
Seperti halnya di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah yang membuka praktek magang bagi banyak mahasiswa. Harapannya tentu usai selesai menjalani magang di Kanwil, ilmu yang didapatkan bisa terimplementasi di masyarakat nantinya.
Kakanwil Tejo Harwanto meminta para mahasiswa untuk terjun langsung di dalam tugas fungsi Kanwil, sehingga mahasiswa memiliki pandangan nyata terhadap fungsi Kementerian Hukum dan HAM.
Hal itu disampaikannya saat diskusi dengan para mahasiswa dari Universitas Diponegoro, Universitas PGRI Semarang, Politeknik Negeri Semarang, dan Universitas Muhammadiyah Malang magang di ruang Pandawa, Selasa (31/10/2023).
"Pernah enggak ikut kegiatan-kegiatan yang tusi di Kanwil?" Tanya Tejo.
Serentak para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi menjawab pernah.
"Bagus, kalau magang itu jangan duduk duduk saja, ikut saja kegiatan real. Jadi langsung terjun langsung, "
"Sehingga bisa mengetahui secara langsung kondisi dan peran dari Kanwil, " jelas Kakanwil.
Nantinya sebelum kembali ke kampus masing-masing, Kakanwil menghendaki para mahasiswa memaparkan kerangka pikiran yang akan dijadikan sebagai bahan pembuatan laporan magang.
Ini dilakukan untuk melihat sejauh mana pemahaman yang didapat selama menempuh magang di masing-masing bidang.
"Saya ingin mahasiswa yang magang disini memiliki pendapat dengan latar belakang teori yang didapat di bangku kuliah, "
"Nanti dipaparkan (kerangka berpikirnya) ke kami para Pimti, dalam kelompok saja tidak apa-apa, " kata Alumni Akip angkatan 22 itu.;
Terakhir sebelum menutup diskusi, Kakanwil berpesan kepada para mahasiswa untuk terus belajar dan memperbanyak ilmu dan memiliki empati terhadap kondisi sekitarnya.
.
"Jangan jadikan pekerjaan itu sebagai beban, jangan malas berpikir karena akan menimbulkan kebodohan, dan jika manusia tidak punya empati manusia itu akan mati, " ujarnya berpesan.
.
"Jadikan (magang) disini sebagai pengalaman berkesan. Dan secara emosional sama-sama (kita) menjaga Kantor Wilayah, " tutup Tejo mengakhiri.
(N.So/***)