NDUGA- Pasca terjadinya bentrokan antara dua kelompok masyarakat di Kenyam Nduga, Papua Pegunungan beberapa hari yang lalu, saat ini situasi di Kota Kenyam kembali kondusif.
Meredamnya bentrokan dua kelompok masyarakat di Kenyam, tidak lepas dari peran TNI-Polri dan bersama dengan Forkopimda Nduga yang turun langsung untuk mendamaikan kelompok masyarakat yang sedang berseteru.
Langkah cepat ini di ambil oleh Polres Nduga, Kodim 1706/Nduga bersama dengan unsur Satgas TNI-Polri meliputi Satgas Mobile Yonif 411/Pandawa Kostrad, Satgas Damai Cartenz, Satgas Elang IV, Satgas Mandala, Denkav 3/SC, berkordinasi dengan Forkopimda Nduga yang dihadiri langsung oleh Pj Bupati Nduga Edison Gwijangge, dan para pejabat pemerintah.
Dalam kejadian bentrokan ini Satgas Mobile Yonif 411/Pandawa Kostrad menurunkan sebanyak 50 personilnya dipimpin langsung oleh Komandan Satgas Letkol Inf Subandi, S.E., M.I.P untuk membantu Polres Nduga dalam meredam aksi bentrokan supaya tidak semakin meluas.
"Sebagaimana yang kita lihat hari ini, kita bisa merasa lega karena telah tercipta usaha dan upaya yang telah kita lakukan bersama untuk mengakhiri aksi bentrok antar warga di Kenyam, " kata Letkol Inf Subandi, Selasa (20/2/2024).
"Kita semua berharap agar seluruh masyarakat dapat menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban secara bersama-sama, " tandasnya.
"Tidak lagi saling menyakiti dan apabila ada permasalahan yang terjadi kami dari Satgas Mobile Yonif 411/Pandawa Kostrad siap membantu Polres Nduga dan Kodim 1706/Nduga untuk pencegahan aksi, penyelesaian, mediasi dan komunikasi, " tambah Dansatgas.
Satgas Mobile Yonif 411/Pandawa Kostrad akan terus hadir bersama dengan seluruh aparat keamanan di wilayah Kota Kenyam untuk menjaga stabilitas keamanan, memastikan roda pembangunan dan perekonomian berjalan.
Sementara mengutip keterangannya di media, Kapolres Nduga, AKBP Vinsensius Vije Parapaga mengungkapkan bahwa telah berhasil melakukan mediasi damai antar-kedua kelompok yang berseteru, dengan dukungan Forkopimda Kabupaten Nduga.
Menurutnya, berdasarkan informasi terbaru yang diterima pihaknya, korban luka akibat saling serang warga sekitar 8 orang, dan seluruhnya akan diambil oleh Pemda Nduga.
“Kami juga mendapati informasi mengenai kerusakan 1 unit mobil dan 1 unit rumah yang dimiliki oleh Ketua DPRD. Namun, masalah tersebut juga telah diselesaikan, ” ujarnya.
Kapolres menjelaskan dari hasil mediasi yang dilakukan di dapat sejumlah kesepakatan, bahwa pertikaian antar-kedua kelompok tidak akan berlanjut hingga kesepakatan tersebut selesai.
Selanjutnya yang kedua, sebagai langkah menciptakan ketertiban dan keamanan di wilayah Kota Kenyam, warga dilarang membawa senjata seperti panah, parang, dan busur.
Selanjutnya untuk menjaga stabilitas keamanan tetap kondusif, pihak keamanan TNI-Polri dan BIN akan tetap melakukan kegiatan patroli dan pengawasan di titik-titik rawan guna mengantisipasi kemungkinan adanya aksi-aksi dari oknum masyarakat yang ingin mengganggu kedamaian di wilayah Kota Kenyam.
Hadir dalam acara mediasi perdamaian, Dansatgas Yonif 411/Pandawa Kostrad Letkol Inf Subandi, Dandim 1706/Nduga Letkol Inf Hulisda Melala, Kapolres Nduga AKBP Vinsensius Vije Parapaga, Pj Bupati Nduga Edison Gwijangge, Sekda Nduga, Ketua DPRD Nduga, Kapos Satgas Elang IV Kapten Inf Roxy, Danpos Mandala dan Danki Ops Damai Cartenz Pos Koteka, pejabat pemerintah Nduga dan Perwira TNI-Polri.
Editor : Agung
Sumber : Penkostrad